Jumat, 23 Mei 2014

INDUSTRI KELAPA SAWIT DAN DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

Hey guys, mau sharing nih hasil diskusi lingkungan tentang kelapa sawit dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Pohon Kelapa Sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit Afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala Pohon Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kelapa sawit dari genus Elais merupakan tanaman industri yang sedang berkembang pesat saat ini. Dampak positif dari adanya perkebunan sawit adalah peningkatan devisa negara, perluasan lapangan kerja, dan bahan baku industri.

 Gambar 1  Pohon Kelapa Sawit

Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Gambar 2  Buah Sawit
sumber: epetani-deptan.go.id

Karena ada dampak positif, tentu ada dampak minusnya juga loh. Kelapa sawit termasuk tanaman rakus air dan unsur hara. Kelapa sawit membutuhkan air sebanyak 25 liter per hari, sehingga dapat menurunkan permukaan atau kontur tanah. Karena kelapa sawit rakus unsur hara juga, maka pemupukan secara organik kurang dan perlu ditambah pemupukan anorganik. Pemupukan anorganik yang berlebihan dapat mematikan organisme yg hidup di tanah, & causing ecosystem disturbance.

Adanya kebun sawit juga menghilangkan fungsi hutan bagi maayarakat sekitar, selain itu timbul polemik tentang limbah cair industri sawit. Limbah cair kelapa sawit berupa Palm Oil Mill Effluent (POME) yang dihasilkan sebanyak 28,7 juta ton per tahun. POME yang banyak tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol, bahkan penelitian menunjukkan bahwa POME mengandung beta karoten. Kelapa sawit juga menghasilkan limbah padat berupa tandan kosong yang menimbulkan bau jika tidak dimanfaatkan. Tapi, limbah padat kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol, pulp kertas, bahan baku sabun, dan lainnya. Nah, limbah gas yg dihasilkan industri kelapa sawit adalah hasil pembakaran energi yang menghasilkan gas metan dan CO2.

Dampak negatif perkebunan sawit terhadap lingkungan bertambah serius karena pembangunannya terjadi di hutan konservasi dan hutan lindung. Bahayanya pergantian hutan menjadi lahan sawit, mengganggu keseimbangan ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati yang tinggi.

Terus gimana dengan lahan sawit yang ada sekarang? Yuk sosialisasikan pemanfaatan produk minyaknya juga limbahnya. Ingat ya guys, limbah sawit itu masih banyak manfaatnya. Yuk kita sumbangsihkan ilmu kita untuk Indonesia yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA
www.depperin.go.id
www.epetani-deptan.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar